Radang Tenggorokan
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Radang (bahasa Inggris: inflammation) adalah respon dari suatu organisme terhadap patogen
dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada
tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi. Radang
atau inflamasi adalah satu dari respon utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi. Inflamasi distimulasi oleh faktor kimia (histamin, bradikinin, serotonin, leukotrien, dan prostaglandin) yang dilepaskan oleh sel yang berperan sebagai mediator radang di dalam sistem kekebalan untuk melindungi jaringan sekitar dari penyebaran
infeksi.
Radang mempunyai tiga peran penting dalam perlawanan
terhadap infeksi yaitu:
1. memungkinkan penambahan molekul dan sel efektor ke
lokasi infeksi untuk meningkatkan performa makrofag
2 menyediakan
rintangan untuk mencegah penyebaran infeksi
- mencetuskan proses perbaikan untuk jaringan yang rusak.
Respon peradangan dapat dikenali dari rasa sakit,
kulit lebam, demam dll, yang disebabkan karena terjadi perubahan pada pembuluh darah di area infeksi:
a. pembesaran diameter pembuluh darah, disertai
peningkatan aliran darah di daerah infeksi. Hal ini dapat menyebabkan kulit
tampak lebam kemerahan dan penurunan tekanan darah terutama pada pembuluh
kecil.
- aktivasi molekul adhesi untuk merekatkan endotelia dengan pembuluh darah.
- kombinasi dari turunnya tekanan darah dan aktivasi molekul adhesi, akan memungkinkan sel darah putih bermigrasi ke endotelium dan masuk ke dalam jaringan. Proses ini dikenal sebagai ekstravasasi.
Bagian tubuh yang mengalami peradangan memiliki
tanda-tanda sebagai berikut:
- tumor atau membengkak
- calor atau menghangat
- dolor atau nyeri
- rubor atau memerah
- functio laesa atau daya pergerakan menurun
Pada makalah ini selanjutnya akan membahas tentang
Radang Tenggorokan yang disebabkan oleh mikroorganisme Streptococcus beta
hemolityticus. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar penulis dan pembaca
dapat memahami tentang Radang Tenggorokan serta beberapa penyebab maupun cara
pengobatan dari radang tenggorokan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Radang Tenggorokan
Faringitis
atau sering disebut Radang Tenggorokan adalah penyakit yang disebabkan oleh
infeksi dibagian tenggorokan (Faring) dan menjadi radang. Hampir 80% Radang
Tenggorokan disebabkan oleh virus, dapat menyebabkan demam dan 20% lainnya
disebabkan oleh bakteri, alergi, dan rokok.
Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri,
disebabkan daya tahan yang lemah. Faringitis biasanya disebabkan oleh bakteri
streptococcus. Pengobatan dengan antibiotika
hanya efektif apabila karena terkena bakteri. Kadangkala makan makanan yang
sehat dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin
bisa menolong. Gejala radang tenggorokan seringkali merupakan pratanda penyakit
flu atau pilek.
Sakit tenggorokan juga dapat
disebabkan oleh bakteri ataupun virus. Bakteri yag umum menyebabkan penyakit Streptococcus
(streptokokus) dan arcanobacterium haemoytium. Arcanobacterium
dapat menyebabkan luka-luka tenggorokan, terutama pada orang dewasa muda dan
terkadang berhubungan dengan ruam merah yang halus.
Penyakit
ini juga dapat disebabkan oleh virus yang penyebabnya adalah mononucleosis
(mono) dan flu. Beberapa virus bahkan dapat menghasilkan blisters
(gelembung-gelembung) dalam mulut dan tenggorokan (aphtous stomatitis).

Gambar.
2.1 Faringitis
Terdapat
dua jenis radang tenggorok yaitu akut dan kronis:
- Faringitis akut, radang tenggorok yang masih baru, dengan gejala nyeri tenggorok dan kadang disertai demam dan batuk.
- Faringitis kronis, radang tenggorok yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama, biasanya tidak disertai nyeri menelan, cuma terasa ada sesuatu yang mengganjal di tenggorok.
Sakit tenggorokan akibat Streptokokus menyebar melalui
kontak erat dengan orang yang sakit. Agar yakin bahwa seseorang terjangkit sakit
tenggorokan akibat Streptokokus, diperlukan suatu pemeriksaan yang disebut
kultur apus tenggorokan. Meskipun tanpa pemeriksaan ini, suatu kasus sakit
tenggorokan akibat Streptokokus yang khas dapat diketahui berdasarkan gejalanya. Antibiotik dapat membantu orang yang terkena sakit tenggorokan akibat Streptokokus.
Antibiotik adalah obat yang membunuh bakteri. Antibiotik terutama digunakan untuk mencegah komplikasi seperti demam rematik dan bukan untuk memperpendek lamanya sakit.
(Anonim. 2010. http://medicastore.com/cooling_5/radang_tenggorokan.html)
2.2 Penyebab Radang Tenggorokan
Sakit
tenggorokan akibat Streptokokus disebabkan oleh suatu tipe bakteri yang disebut
Streptokokus beta-hemolitikus grup A (SGA). Bakteri atau virus lain
juga dapat menyebabkan nyeri tenggorokan. Seseorang menderita sakit tenggorokan
akibat Streptokokus melalui kontak langsung dan erat dengan seorang yang sakit.
Penyakit ini dapat lebih mudah menyebar apabila berada dalam lingkungan yang
padat. Contoh lingkungan yang padat di antaranya orang-orang di
lingkungan militer atau di sekolah. Bakteri SGA dapat mengering menjadi debu,
namun tidak dapat menyebabkan orang menjadi sakit. Apabila bakteri di
lingkungan dipertahankan tetap lembab maka sampai dengan 15 hari bakteri
tersebut dapat menyebabkan seseorang menjadi sakit. Bakteri yang lembab dapat
ditemukan pada benda-benda seperti sikat gigi. Bakteri ini dapat hidup dalam
makanan, namun hal ini sangat jarang terjadi. Orang yang memakan makanan
tersebut dapat menjadi sakit. Dua belas persen anak tanpa gejala sakit tenggorokan
akibat Streptokokus memiliki SGA di tenggorokan mereka dalam keadaan normal.
Streptococcus lebih ganas dari staphylococcus, yaitu
Streptococcus pyogenes (beta sreptococcus) dan Streptococcus viridans (alpha
streptococcus). Sebagian besar dari streptococcus hidupnya komensal. Banyak
diantaranya yang menyebabkan infeksi-infeksi sekunder, misalnya pada penyakit
diphtheriae. Pada orang sehat sering dijumpai streptococcus yang virulen,
misalnya dalam kerongkongan, sedangkan dia sendiri tidak sakit (carier). Oleh
karena sesuatu hal misalnya, streptococcus ini dapat menyebabkan penyakit :
tonsillitis, scarlet fever, dll.
Penyakit-penyakit yang dapat ditimbulkan oleh
streptococcus, antara lain :
›
Luka-luka infeksi dan abses
lokal.
›
Erypsepelas (api luka, yaitu
penyakit kulit yang akut, disertai demam dan menular.
Biasanya datangnya dari luka yang disebabkan oleh
streptococcus Fehleinsen).
›
Lymphangitis (radang pembuluh
getah bening).
›
Lymphadenitis (radang kelenjar
lympha).
›
Septicaema (misalnya : puerperal
septicaemia sesudah masa nifas).
›
Pyaemia.
›
Infeksi-infeksi sekunder, seperti
:
-
tonsillitis (radang amandel).
-
otitis (radang telinga).
-
Broncho-pneumoniae, laryngitis, meningitis.
-
Endocarditis lenta (kerusakan klep jantung), dll.
·
Sifat-sifat streptococcus.
Gram positif coccus bentuk rantai, coccusnya
bulat-oval (spheric). Besar coccus 0,7-1 mikron. Bentuk rantai ini lebih jelas
dilihat dari perbenihan bouillon darah (media) daripada dari bahan atau
material.
Aerobe dan fakultatif anaerobe, temperatur optimum
37°C. Tumbuh pada media biasa, tetapi lebih baik pada media mengandung darah
(agar darah, bouillon darah) atau mengandung serum (Loffler).
Dapat meragikan beberapa jenis gula tanpa gas, seperti
: glukosa, laktosa, saccharosa, sedangkan manitol, raffinosa tidak diragikan.
Demikian juga inulin tidak dikentalkan.
Ø
Pembuatan toxin.
Streptococcus mengeluarkan exotoxin, yang dapat
diasingkan dari perbenihan cair. Toxin-toxin yang dikeluarkan, ialah :
haemolysin, leucocidin, erythrogenic (scarlatical toxin), fibrinolysin.
Fibrinolysin ini dapat menghancurkan fibrin manusia in vitro. Erythogenic toxin
ini digunakan sebagai diagnosticum, apakah seseorang sudah immun atau belum,
terhadap penyakit scarlatina (scarlet fever). Percobaan ini dikenal dengan
“DICK TEST”. (Ferdiaz, S, 1990.)
Ø
Pembagian streptococcus.
Penggolongan streptococcus ada beberapa cara :
a.
Menurut Schotmuller.
Pembagian ini berdasarkan pada agar-darah, apakah
dapat/tidak merusak darah. Pada umumnya klasifikasi menurut Schotmuller ini
dipergunakan, terutama dalam memberikan diagnosa streptococcus. Atas dasar pada
agar darah, streptococcus dapat dibagi atas 3 golongan :
1) Alpha streptococcus
(hemodigesti).
Adalah streptococcus yang mencernakan eritrosit menjadi
met-Hb (Hb diubah menjadi met-Hb). Sekeliling koloni terbentuk gelanggang
hijau, peristiwa ini disebut juga alpha hemolyse. Golongan ini sangat toxis,
contohnya streptococcus viridans (=hijau).
2) Beta streptococcus (hemolyse).
Adalah golongan streptococcus yang menghemolysakan
darah, sehingga Hb keluar dari eritrosit. Sekeliling koloni terdapat gelanggang
jernih. Golongan beta streptooccus inipun pathogen. Contohnya streptococcus
pyogenik.
3) Gamma streptococcus (anhemolyse).
Adalah golongan streptococcus yang tidak merusak atau
menghemolysakan darah pada agar darah. Golongan ini tidak pathogen. Contohnya :
Enterococcus.
b.
Menurut Dubois.
Streptococcus dibagi atas 4 golongan, yaitu :
1)
Golongan Streptococcus viridans, yang menyebabkan hemodigesti pada agar darah.
2)
Golongan Streptococcus hemolyse, menghemolysakan darah.
3)
Golongan Streptococcus usus
(enterococcus), adalah streptococcus yang terdapat
dalam usus, misalnya : Streptococcus fecalis.
4)
Golongan Streptococcus susu, adalah
streptococcus yang terdapat dalam susu, menyebabkan susu menjadi asam
(Streptococcus lactis).
c.
Menurut Lancefields.
Pembagian menurut Lancefields berdasarkan atas
presipitasi dan antisera. Dengan mempergunakan antisera, terdapat beberapa
golongan streptococcus.
o
Gol. A
Adalah golongan strep. yang menyebabkan beta hemolysis
pada agar darah. Type-type ini berasal atau terdapat pada manusia, yang sering
menyebabkan infeksi. Ditinjau dari sudut kedokteran golongan ini yang terpenting.
Gol. A sama dengan gol. Streptococcus pyogenes.
o
Gol. B
Adalaah golongan streptococcus yang beta dan gamma
hemolytik. Beta hemolytik megeluarkan S hemolysin, tetapi hemolysin yang
dikeluarkannya kurang daripada streptococcus gol. A. banyak terdapat pada susu
lembu, yang menyebabkan mastitis. Beberapa jenis terdapat pada vagina dan
kerongkongan manusia dan dapat menyebabkan infeksi puerperalis. Gol. B =
Strep.agalactiae yang menyebabkan mastitis pada lembu.
o
Gol. C
Golongan ini terutama terdapat pada hewan-hewan,
tetapi dapat juga menyebabkan sepsis-peuralis pada manusia. Dalam agar darah
termasuk beta hemolyse, mengeluarkan S hemolysin.
o
Gol. D
Terdapat pada feces dan vagina manusia dan juga pada
keju. Pada agar darah beta hemolytik dan mengeluarkan S hemolysin. Golongan ini
= gol.enterococcus pada klasifikasi Dubois.
o
Gol. F
Pada agar darah beta hemolytik, mengeluarkan S
hemolysin. Dijumpai pada infeksi-infeksi kerongkongan dan saluran pernapasan
sebelah atas.
o
Gol. G
Mengeluarkan O dan S hemolysin. Sebagian besar
rombongan ini hidupnya komensal pada tubuh manusia (apathogen). Beberapa
diantaranya dapat juga menyebabkan infeksi.
o
Gol. E, H dan K
Pada umumnya
komensal, tetapi sekali-sekali dapat menyebabkan infeksi sekunder.
d.
Menurut Griffith.
Pembagian streptococcus menurut Griffith, berdasarkan
agglutinasi dan agglutinasi-absorbsi. Griffith membagi streptococcus kira-kira
30 type. Perbedaan ini berdasarkan adanya ”nucle-protein antigen” pada
streptococcus. Atas dasar penetapan type streptococcus menurut Griffith ini,
dapat ditentukan sumber-sumber penyakit scarlet fever atau menyelidiki
orang-orang carier (pembawa kuman). (Santhy, K.
Parwapira. 2006.)
2.1.1 Disebabkan oleh bakteri
Infeksi
oleh bakteri lebih parah dibandingkan infeksi oleh virus. Biasanya orang yang
terkena radang yang disebabkan oleh bakteri kemungkinan telah tertular 2-7 hari
sebelumnya. Jika infeksi disebabkan oleh bakteri streptokokus sebaiknya lekas
kedokter, karena jika tidak ditangani secara serius infeksi dapat menjalar ke
katup jantung dan dapat menyebabkan penyakit Demam Rhematik.
Ciri-cirinya:
- Sakit saat menelan
- Kelenjar leher membengkak
- Bagian tenggorokan berwarna merah cerah dan terdapat bercak putih
- Suhu badan meningkat atau demam dan sering kali disertai dengan menggigil
2.1.2 Disebabkan oleh virus
Radang
yang disebabkan oleh virus biasanya lebih ringan, tetapi pengobatan dengan
antibiotik tidak efektif jika infeksi disebabkan oleh virus karena pemberian
antibiotik dapat menimbulkan resistensi (kekebalan) kuman terhadap antibiotik.
Ciri-ciri
infeksi virus:
- Rasa pedih, gatal, dan kering dalam tenggorokan
- Batuk dan bersin dan menyebabkan suara serak
- Biasanya tidak mengalami demam, tetapi dalam beberapa kasus mengalami sedikit demam
2.3 Diagnosis
Suatu daftar cek yang disebut Modifikasi Skor Centor
membantu dokter memutuskan bagaimana menangani seseorang dengan nyeri
tenggorokan. Skor Centor memiliki lima penilaian atau pengamatan klinis. Ini
menunjukkan seberapa mungkin seseorang mengalami sakit tenggorokan akibat
Streptokokus.
Nilai
|
Kemungkinan Strep
|
Pengobatan
|
1 atau kurang
|
<10 span="">10>
|
Tidak diperlukan antibiotik atau kultur
|
2
|
11–17%
|
Antibiotik berdasarkan kultur atau RADT
|
3
|
28–35%
|
|
4 atau 5
|
52%
|
Antibiotik tanpa melakukan kultur
|
Satu poin diberikan untuk setiap kriteria ini:
- Tidak ada batuk
- Kelenjar getah bening membengkak atau kelenjar getah bening yang nyeri bila disentuh
- Suhu tubuh lebih dari 38°C (100,4°F)
- Pus (nanah) atau pembengkakan tonsil (amandel)
- Usia kurang dari 15 tahun (dikurangi satu poin apabila orang tersebut berusia lebih dari 44 tahun)
2.4 Cara Pengobatan
2.4.1 Pengobatan Tradisional
Beberapa contoh obat radang tenggorokan alami yang
bisa dicoba.
1. Daun Kitolod
Bahan: 3 lembar daun kitolod dan 2 gelas air bersih.
Cara pengobatan: Daun kitolod dicuci bersih, kemudian
direbus dengan 2 gelas air bersih hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin,
airnya disaring kemudian diminum 2 kali sehari setiap pagi dan sore.
Gambar 2.2
Kitolod
2. Tanaman Baru Cina
- Bahan: Tanaman baru cina segar secukupnya.
- Cara pengobatan: Tumbuk tanaman baru cina
secukupnya, kemudian peras airnya hingga terkumpul 1/2 cangkir. Minum airnya
sekaligus. Lakukan pengobatan ini 2 kali sehari dengan takaran yang sama sampai
sakit tenggorokan Anda sembuh.
Gambar 2.3
Tanaman Baru Cina
3. Belimbing Manis
Ambil buah
belimbing manis sebanyak 90-120 gram. Buah belimbing manis dijadikan jus,
kemudian disaring airnya lalu diminum. Cukup simple dan enak.
Gambar 2.4
Belimbing Manis
4. Tanaman Ciplukan (Ceplukan)
- Bahan: Tanaman ciplukan sebanyak 9-15 gram dan 4
gelas air putih
- Cara pengobatan: Tanaman ciplukan direbus dalam 4
gelas air bersih hingga tersisa 2 gelas. Setelah dingin, minum airnya 2 kali
sehari sebanyak 1 gelas.
Gambar 2.5
Ciplukan (Susanti, M. 2009.)
2.4.2 Obat nyeri
Obat
penghilang rasa nyeri
dapat membantu mengurangi nyeri yang disebabkan oleh sakit tenggorokan akibat
Streptokokus. Biasanya ini mencakupOAINS
atau parasetamol
yang juga dikenal sebagai asetaminofen. Steroid
juga bermanfaat, demikian pulalidokain kental.]
Aspirin
dapat bermanfaat pada dewasa. Tidak baik memberikan aspirin pada anak karena hal ini
akan membuat mereka lebih mungkin mengalami Sindrom Reye.
2.4.3 Obat antibiotik
Penisilin V adalah
antibiotik yang paling sering digunakan di Amerika
Serikat untuk sakit tenggorokan akibat Streptokokus. Antibiotik ini
banyak digunakan karena aman, bekerja dengan baik, dan tidak mahal (tidak
menghabiskan banyak uang).
Amoksisilin biasanya
digunakan di Eropa.
Di India,
orang lebih berisiko menderita demam reumatik. Karena itu, suatu obat disuntikkan yang disebut
benzatin penisilin G merupakan terapi yang biasa diberikan. Antibiotik
menurunkan rata-rata lama gejala. Rata-rata lama gejala adalah tiga hingga lima
hari. Antibiotik menurunkan hal ini sebanyak sekitar satu hari. Obat-obat ini
juga mengurangi penyebaran penyakit. Obat-obat ini terutama digunakan untuk
mencoba mengurangi komplikasi yang jarang.
Ini mencakup demam reumatik, ruam, atau infeksi.[18]
Efek baik antibiotik harus seimbang dengan kemungkinan efek sampingnya. Terapi
antibiotik mungkin tidak perlu diberikan pada seorang dewasa sehat yang
mengalami reaksi buruk terhadap obat. Penggunaan antibiotik pada sakit tenggorokan
akibat Streptokokus lebih sering dibandingkan dengan perkiraan tingkat kejadian
penyakit yang diharapkan. Obat eritromisin
(dan obat-obat lain, yang disebut makrolid) harus digunakan
pada orang yang mengalami alergi berat terhadap penisilin.
Sefalosporin
dapat digunakan pada orang dengan alergi yang lebih ringan. Infeksi
streptokokus juga dapat menyebabkan pembengkakan ginjal
(glomerulonefritis akut). Antibiotik tidak mengurangi kemungkinan terjadinya
kondisi ini. (Panji, K. 2007.)
2.4.4
Makanan bernutrisi yang
dapat menyembuhkan sakit tenggorokan
a. Pisang
Teksturnya yang lembut membuat pisang
sangat mudah ditelan, termasuk bagi orang yang sedang radang tenggorokan.
Kandungan vitamin B6, kalium dan vitamin C yang terdapat di dalamnya akan
membantu menyembuhkan sakit pada tenggorokan.
b. Sup Ayam
Mungkin banyak dari Anda yang ketika
kecil sakit tenggorokan diberikan sup ayam oleh ibunda tercinta. Ternyata sup
ayam berfungsi sebagai anti peradangan dan mencegah virus yang masuk ke dalam
tubuh. Tambahkan wortel, seledri, lobak, ubi jalar dan bawang putih dalam sop
ayam untuk menambah khasiatnya.
c. Jus Lemon
dengan Madu
Campuran lemon dan madu akan meredakan
sakit tenggorokan Anda dengan baik. Minuman ini juga mampu mendinginkan
tenggorokan dan meredakan rasa sakit saat menelan.
d. Telur
Protein yang terkandung di dalam telur
akan membantu menangani peradangan dan rasa sakit pada tenggorokan. Masaklah
menjadi telur dadar, dan ingat untuk tidak menambahkan bumbu apapun ke
dalamnya. Namun, sebaiknya Anda hanya menggunakan putih telurnya saja.
e. Teh Jahe atau
Teh Madu
Selain merupakan sajian yang lezat, teh
jahe atau teh madu bisa menjadi cara yang luas biasa untuk menangani
tenggorokan gatal. Madu berfungsi melapisi tenggorokan dan dapat mencegah
iritasi.
f.
Oatmeal
Oatmel yang kayak akan serat akan
membantu dalam menurunkan kadar kolesterol buruk dalam tubuh. Makanan yang
menjadi andalan bagi orang-orang dalam program diet ini memiliki kandungan
protein yang berguna untuk memulihkan tubuh. Tambahkan pisang atau madu dalam
semangkuk oatmeal, dan Anda akan merakasakan khasiatnya.
g. Sage
Sage atau tumbuhan Salivia officinalis
ini telah digunakan sebagai bahan ramuan obat sakit tenggorokan sejak jaman
dulu. Sage yang kaya akan kandungan oksigen, flavonoid dan asam fenolik ini
dapat ditambahkan dalam secangkir teh hangat.
h. Pasta
Gandum
Pasta yang berbahan dasar gandum penuh
dengan gizi, serat, zat besi, dan vitamin B1, B2, B3 dan E ini dapat
mempercepat penyembuhan radang tenggorokan. Rebus sampai benar-benar matang
pasta gandum Anda, kemudian tambahkan saus rendah lemak untuk menambah selera
makan.
i.
Wortel Rebus
Wortel
dapat menyembuhkan sakit tenggorokan Anda dengan kandungan gizi yang di
dalamnya, tetapi mereka harus dikukus atau direbus terlebih dahulu. Wortel
mentah hanya akan memperparah sakit tenggorokan karena teksturnya yang tidak
lembut. Selain itu, wortel juga penuh nutrisi, seperti vitamin A, vitamin C,
vitamin K, serat dan potasium.( Anonim. 2013.http://www.metrotvnews.com/lifestyle/read/2013/01/22/913/124869/6-Makanan-Penyembuh-Radang-Tenggorokan.
)
BAB III
PENUTUP
Radang (bahasa Inggris: inflammation) adalah respon dari suatu organisme terhadap patogen
dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada
tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi.
Sakit
tenggorokan akibat Streptokokus disebabkan oleh suatu tipe bakteri yang disebut
Streptokokus beta-hemolitikus grup A (SGA). Bakteri atau virus lain
juga dapat menyebabkan nyeri tenggorokan. Seseorang menderita sakit tenggorokan
akibat Streptokokus melalui kontak langsung dan erat dengan seorang yang sakit.
Penyakit ini dapat lebih mudah menyebar apabila berada dalam lingkungan yang
padat.
Streptococcus lebih ganas dari staphylococcus, yaitu
Streptococcus pyogenes (beta sreptococcus) dan Streptococcus viridans (alpha
streptococcus). Sebagian besar dari streptococcus hidupnya komensal. Banyak
diantaranya yang menyebabkan infeksi-infeksi sekunder, misalnya pada penyakit
diphtheriae. Pada orang sehat sering dijumpai streptococcus yang virulen,
misalnya dalam kerongkongan, sedangkan dia sendiri tidak sakit (carier). Oleh
karena sesuatu hal misalnya, streptococcus ini dapat menyebabkan penyakit :
tonsillitis, scarlet fever, dll.
Pengobatan radang tenggorokan dapat dilakukan dengan cara-cara tradisonal
maupun dengan menggunakan obat penghilang rasa nyeri maupun obat antiseptik.
Beberapa makanan yang bernutrisi juga dapat mengilangkan atau menyembuhkan
radang tenggorokan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
2013. http://www.metrotvnews.com/lifestyle/read/2013/01/22/913/124869/6-Makanan-Penyembuh-Radang-Tenggorokan.
Anonim. 2010. http://medicastore.com/cooling_5/radang_tenggorokan.html
Ferdiaz,
S, 1990. Mikrobiologi Pengolahan Pangan
Lanjut( Buku 1 dan 2 ). PAU Pangan dan Gizi. IPB: Bogor.
Panji, K. 2007. Faringitis dan Cara Mengatasinya. Jakarta: Erlangga.
Santhy, K. Parwapira. 2006. Bakteri. Jakarta: Gramedia.
Susanti, M. 2009. Obat Herbal Khusus Sekolah Keprawatan. Jakarta: Elangga.