Selasa, 04 April 2017


Radang Tenggorokan
 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Radang (bahasa Inggris: inflammation) adalah respon dari suatu organisme terhadap patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi. Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi. Inflamasi distimulasi oleh faktor kimia (histamin, bradikinin, serotonin, leukotrien, dan prostaglandin) yang dilepaskan oleh sel yang berperan sebagai mediator radang di dalam sistem kekebalan untuk melindungi jaringan sekitar dari penyebaran infeksi.
Radang mempunyai tiga peran penting dalam perlawanan terhadap infeksi yaitu:
 1. memungkinkan penambahan molekul dan sel efektor ke lokasi infeksi untuk meningkatkan performa makrofag 
2 menyediakan rintangan untuk mencegah penyebaran infeksi
  1. mencetuskan proses perbaikan untuk jaringan yang rusak.
Respon peradangan dapat dikenali dari rasa sakit, kulit lebam, demam dll, yang disebabkan karena terjadi perubahan pada pembuluh darah di area infeksi:
a.       pembesaran diameter pembuluh darah, disertai peningkatan aliran darah di daerah infeksi. Hal ini dapat menyebabkan kulit tampak lebam kemerahan dan penurunan tekanan darah terutama pada pembuluh kecil.
  1. aktivasi molekul adhesi untuk merekatkan endotelia dengan pembuluh darah.
  2. kombinasi dari turunnya tekanan darah dan aktivasi molekul adhesi, akan memungkinkan sel darah putih bermigrasi ke endotelium dan masuk ke dalam jaringan. Proses ini dikenal sebagai ekstravasasi.
Bagian tubuh yang mengalami peradangan memiliki tanda-tanda sebagai berikut:
  • tumor atau membengkak
  • calor atau menghangat
  • dolor atau nyeri
  • rubor atau memerah
  • functio laesa atau daya pergerakan menurun
Pada makalah ini selanjutnya akan membahas tentang Radang Tenggorokan yang disebabkan oleh mikroorganisme Streptococcus beta hemolityticus. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar penulis dan pembaca dapat memahami tentang Radang Tenggorokan serta beberapa penyebab maupun cara pengobatan dari radang tenggorokan.






BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Radang Tenggorokan
            Faringitis atau sering disebut Radang Tenggorokan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi dibagian tenggorokan (Faring) dan menjadi radang. Hampir 80% Radang Tenggorokan disebabkan oleh virus, dapat menyebabkan demam dan 20% lainnya disebabkan oleh bakteri, alergi, dan rokok.
            Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri, disebabkan daya tahan yang lemah. Faringitis biasanya disebabkan oleh bakteri streptococcus. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila karena terkena bakteri. Kadangkala makan makanan yang sehat dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong. Gejala radang tenggorokan seringkali merupakan pratanda penyakit flu atau pilek.
            Sakit tenggorokan juga dapat disebabkan oleh bakteri ataupun virus. Bakteri yag umum menyebabkan penyakit Streptococcus (streptokokus) dan arcanobacterium haemoytium. Arcanobacterium dapat menyebabkan luka-luka tenggorokan, terutama pada orang dewasa muda dan terkadang berhubungan dengan ruam merah yang halus.
      Penyakit ini juga dapat disebabkan oleh virus yang penyebabnya adalah mononucleosis (mono) dan flu. Beberapa virus bahkan dapat menghasilkan blisters (gelembung-gelembung) dalam mulut dan tenggorokan (aphtous stomatitis).
Gambar. 2.1 Faringitis

Terdapat dua jenis radang tenggorok yaitu akut dan kronis:
  • Faringitis akut, radang tenggorok yang masih baru, dengan gejala nyeri tenggorok dan kadang disertai demam dan batuk.
  • Faringitis kronis, radang tenggorok yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama, biasanya tidak disertai nyeri menelan, cuma terasa ada sesuatu yang mengganjal di tenggorok.
Sakit tenggorokan akibat Streptokokus menyebar melalui kontak erat dengan orang yang sakit. Agar yakin bahwa seseorang terjangkit sakit tenggorokan akibat Streptokokus, diperlukan suatu pemeriksaan yang disebut kultur apus tenggorokan. Meskipun tanpa pemeriksaan ini, suatu kasus sakit tenggorokan akibat Streptokokus yang khas dapat diketahui berdasarkan gejalanya. Antibiotik dapat membantu orang yang terkena sakit tenggorokan akibat Streptokokus. Antibiotik adalah obat yang membunuh bakteri. Antibiotik terutama digunakan untuk mencegah komplikasi seperti demam rematik dan bukan untuk memperpendek lamanya sakit. 
2.2 Penyebab Radang Tenggorokan
            Sakit tenggorokan akibat Streptokokus disebabkan oleh suatu tipe bakteri yang disebut Streptokokus beta-hemolitikus grup A (SGA). Bakteri atau virus lain juga dapat menyebabkan nyeri tenggorokan. Seseorang menderita sakit tenggorokan akibat Streptokokus melalui kontak langsung dan erat dengan seorang yang sakit. Penyakit ini dapat lebih mudah menyebar apabila berada dalam lingkungan yang padat. Contoh lingkungan yang padat di antaranya orang-orang di lingkungan militer atau di sekolah. Bakteri SGA dapat mengering menjadi debu, namun tidak dapat menyebabkan orang menjadi sakit. Apabila bakteri di lingkungan dipertahankan tetap lembab maka sampai dengan 15 hari bakteri tersebut dapat menyebabkan seseorang menjadi sakit. Bakteri yang lembab dapat ditemukan pada benda-benda seperti sikat gigi. Bakteri ini dapat hidup dalam makanan, namun hal ini sangat jarang terjadi. Orang yang memakan makanan tersebut dapat menjadi sakit. Dua belas persen anak tanpa gejala sakit tenggorokan akibat Streptokokus memiliki SGA di tenggorokan mereka dalam keadaan normal.
Streptococcus lebih ganas dari staphylococcus, yaitu Streptococcus pyogenes (beta sreptococcus) dan Streptococcus viridans (alpha streptococcus). Sebagian besar dari streptococcus hidupnya komensal. Banyak diantaranya yang menyebabkan infeksi-infeksi sekunder, misalnya pada penyakit diphtheriae. Pada orang sehat sering dijumpai streptococcus yang virulen, misalnya dalam kerongkongan, sedangkan dia sendiri tidak sakit (carier). Oleh karena sesuatu hal misalnya, streptococcus ini dapat menyebabkan penyakit : tonsillitis, scarlet fever, dll.
Penyakit-penyakit yang dapat ditimbulkan oleh streptococcus, antara lain :
    Luka-luka infeksi dan abses lokal.
    Erypsepelas (api luka, yaitu penyakit kulit yang akut, disertai demam dan menular.
Biasanya datangnya dari luka yang disebabkan oleh streptococcus Fehleinsen).
    Lymphangitis (radang pembuluh getah bening).
    Lymphadenitis (radang kelenjar lympha).
    Septicaema (misalnya : puerperal septicaemia sesudah masa nifas).
    Pyaemia.
    Infeksi-infeksi sekunder, seperti :
-          tonsillitis (radang amandel).
-          otitis (radang telinga).
-          Broncho-pneumoniae, laryngitis, meningitis.
-          Endocarditis lenta (kerusakan klep jantung), dll.

·         Sifat-sifat streptococcus.
Gram positif coccus bentuk rantai, coccusnya bulat-oval (spheric). Besar coccus 0,7-1 mikron. Bentuk rantai ini lebih jelas dilihat dari perbenihan bouillon darah (media) daripada dari bahan atau material.
Aerobe dan fakultatif anaerobe, temperatur optimum 37°C. Tumbuh pada media biasa, tetapi lebih baik pada media mengandung darah (agar darah, bouillon darah) atau mengandung serum (Loffler).
Dapat meragikan beberapa jenis gula tanpa gas, seperti : glukosa, laktosa, saccharosa, sedangkan manitol, raffinosa tidak diragikan. Demikian juga inulin tidak dikentalkan.

Ø  Pembuatan toxin.
Streptococcus mengeluarkan exotoxin, yang dapat diasingkan dari perbenihan cair. Toxin-toxin yang dikeluarkan, ialah : haemolysin, leucocidin, erythrogenic (scarlatical toxin), fibrinolysin. Fibrinolysin ini dapat menghancurkan fibrin manusia in vitro. Erythogenic toxin ini digunakan sebagai diagnosticum, apakah seseorang sudah immun atau belum, terhadap penyakit scarlatina (scarlet fever). Percobaan ini dikenal dengan “DICK TEST”. (Ferdiaz, S, 1990.)
Ø  Pembagian streptococcus.
Penggolongan streptococcus ada beberapa cara :
a.       Menurut Schotmuller.
Pembagian ini berdasarkan pada agar-darah, apakah dapat/tidak merusak darah. Pada umumnya klasifikasi menurut Schotmuller ini dipergunakan, terutama dalam memberikan diagnosa streptococcus. Atas dasar pada agar darah, streptococcus dapat dibagi atas 3 golongan :
1)     Alpha streptococcus (hemodigesti).
Adalah streptococcus yang mencernakan eritrosit menjadi met-Hb (Hb diubah menjadi met-Hb). Sekeliling koloni terbentuk gelanggang hijau, peristiwa ini disebut juga alpha hemolyse. Golongan ini sangat toxis, contohnya streptococcus viridans (=hijau).
2)     Beta streptococcus (hemolyse).
Adalah golongan streptococcus yang menghemolysakan darah, sehingga Hb keluar dari eritrosit. Sekeliling koloni terdapat gelanggang jernih. Golongan beta streptooccus inipun pathogen. Contohnya streptococcus pyogenik.
3)     Gamma streptococcus (anhemolyse).
Adalah golongan streptococcus yang tidak merusak atau menghemolysakan darah pada agar darah. Golongan ini tidak pathogen. Contohnya : Enterococcus.

b.       Menurut Dubois.
Streptococcus dibagi atas 4 golongan, yaitu :
1)      Golongan Streptococcus viridans, yang menyebabkan hemodigesti pada agar darah.
2)       Golongan Streptococcus hemolyse, menghemolysakan darah.
3)      Golongan Streptococcus usus (enterococcus), adalah streptococcus yang terdapat dalam usus, misalnya : Streptococcus fecalis.
4)      Golongan Streptococcus susu, adalah streptococcus yang terdapat dalam susu, menyebabkan susu menjadi asam (Streptococcus lactis).


c.        Menurut Lancefields.
Pembagian menurut Lancefields berdasarkan atas presipitasi dan antisera. Dengan mempergunakan antisera, terdapat beberapa golongan streptococcus.
o   Gol. A
Adalah golongan strep. yang menyebabkan beta hemolysis pada agar darah. Type-type ini berasal atau terdapat pada manusia, yang sering menyebabkan infeksi. Ditinjau dari sudut kedokteran golongan ini yang terpenting. Gol. A sama dengan gol. Streptococcus pyogenes.
o   Gol. B
Adalaah golongan streptococcus yang beta dan gamma hemolytik. Beta hemolytik megeluarkan S hemolysin, tetapi hemolysin yang dikeluarkannya kurang daripada streptococcus gol. A. banyak terdapat pada susu lembu, yang menyebabkan mastitis. Beberapa jenis terdapat pada vagina dan kerongkongan manusia dan dapat menyebabkan infeksi puerperalis. Gol. B = Strep.agalactiae yang menyebabkan mastitis pada lembu.
o   Gol. C
Golongan ini terutama terdapat pada hewan-hewan, tetapi dapat juga menyebabkan sepsis-peuralis pada manusia. Dalam agar darah termasuk beta hemolyse, mengeluarkan S hemolysin.
o   Gol. D
Terdapat pada feces dan vagina manusia dan juga pada keju. Pada agar darah beta hemolytik dan mengeluarkan S hemolysin. Golongan ini = gol.enterococcus pada klasifikasi Dubois.
o   Gol. F
Pada agar darah beta hemolytik, mengeluarkan S hemolysin. Dijumpai pada infeksi-infeksi kerongkongan dan saluran pernapasan sebelah atas.
o   Gol. G
Mengeluarkan O dan S hemolysin. Sebagian besar rombongan ini hidupnya komensal pada tubuh manusia (apathogen). Beberapa diantaranya dapat juga menyebabkan infeksi.
o   Gol. E, H dan K
Pada umumnya komensal, tetapi sekali-sekali dapat menyebabkan infeksi sekunder.
d.      Menurut Griffith.
Pembagian streptococcus menurut Griffith, berdasarkan agglutinasi dan agglutinasi-absorbsi. Griffith membagi streptococcus kira-kira 30 type. Perbedaan ini berdasarkan adanya ”nucle-protein antigen” pada streptococcus. Atas dasar penetapan type streptococcus menurut Griffith ini, dapat ditentukan sumber-sumber penyakit scarlet fever atau menyelidiki orang-orang carier (pembawa kuman). (Santhy, K. Parwapira. 2006.)

            2.1.1 Disebabkan oleh bakteri

Infeksi oleh bakteri lebih parah dibandingkan infeksi oleh virus. Biasanya orang yang terkena radang yang disebabkan oleh bakteri kemungkinan telah tertular 2-7 hari sebelumnya. Jika infeksi disebabkan oleh bakteri streptokokus sebaiknya lekas kedokter, karena jika tidak ditangani secara serius infeksi dapat menjalar ke katup jantung dan dapat menyebabkan penyakit Demam Rhematik.
Ciri-cirinya:
  • Sakit saat menelan
  • Kelenjar leher membengkak
  • Bagian tenggorokan berwarna merah cerah dan terdapat bercak putih
  • Suhu badan meningkat atau demam dan sering kali disertai dengan menggigil

            2.1.2 Disebabkan oleh virus

Radang yang disebabkan oleh virus biasanya lebih ringan, tetapi pengobatan dengan antibiotik tidak efektif jika infeksi disebabkan oleh virus karena pemberian antibiotik dapat menimbulkan resistensi (kekebalan) kuman terhadap antibiotik.
Ciri-ciri infeksi virus:
  • Rasa pedih, gatal, dan kering dalam tenggorokan
  • Batuk dan bersin dan menyebabkan suara serak
  • Biasanya tidak mengalami demam, tetapi dalam beberapa kasus mengalami sedikit demam
2.3 Diagnosis
Suatu daftar cek yang disebut Modifikasi Skor Centor membantu dokter memutuskan bagaimana menangani seseorang dengan nyeri tenggorokan. Skor Centor memiliki lima penilaian atau pengamatan klinis. Ini menunjukkan seberapa mungkin seseorang mengalami sakit tenggorokan akibat Streptokokus.

Nilai
Kemungkinan Strep
Pengobatan
1 atau kurang
<10 span="">

Tidak diperlukan antibiotik atau kultur
2
11–17%

Antibiotik berdasarkan kultur atau RADT
3
28–35%
4 atau 5
52%
Antibiotik tanpa melakukan kultur
Satu poin diberikan untuk setiap kriteria ini:
  • Tidak ada batuk
  • Kelenjar getah bening membengkak atau kelenjar getah bening yang nyeri bila disentuh
  • Suhu tubuh lebih dari 38°C (100,4°F)
  • Pus (nanah) atau pembengkakan tonsil (amandel)
  • Usia kurang dari 15 tahun (dikurangi satu poin apabila orang tersebut berusia lebih dari 44 tahun)
2.4 Cara Pengobatan
            2.4.1 Pengobatan Tradisional
Beberapa contoh obat radang tenggorokan alami yang bisa dicoba.
1. Daun Kitolod
Bahan: 3 lembar daun kitolod dan 2 gelas air bersih.
Cara pengobatan: Daun kitolod dicuci bersih, kemudian direbus dengan 2 gelas air bersih hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, airnya disaring kemudian diminum 2 kali sehari setiap pagi dan sore.
Kitolod
Gambar 2.2 Kitolod
2. Tanaman Baru Cina
- Bahan: Tanaman baru cina segar secukupnya.
- Cara pengobatan: Tumbuk tanaman baru cina secukupnya, kemudian peras airnya hingga terkumpul 1/2 cangkir. Minum airnya sekaligus. Lakukan pengobatan ini 2 kali sehari dengan takaran yang sama sampai sakit tenggorokan Anda sembuh.
Tanaman Baru Cina
Gambar 2.3 Tanaman Baru Cina
3. Belimbing Manis
Ambil buah belimbing manis sebanyak 90-120 gram. Buah belimbing manis dijadikan jus, kemudian disaring airnya lalu diminum. Cukup simple dan enak.
Buah Belimbing
Gambar 2.4 Belimbing Manis
4. Tanaman Ciplukan (Ceplukan)
- Bahan: Tanaman ciplukan sebanyak 9-15 gram dan 4 gelas air putih
- Cara pengobatan: Tanaman ciplukan direbus dalam 4 gelas air bersih hingga tersisa 2 gelas. Setelah dingin, minum airnya 2 kali sehari sebanyak 1 gelas.
Buah Ciplukan
Gambar 2.5 Ciplukan (Susanti, M. 2009.)

                        2.4.2 Obat nyeri

Obat penghilang rasa nyeri dapat membantu mengurangi nyeri yang disebabkan oleh sakit tenggorokan akibat Streptokokus. Biasanya ini mencakupOAINS atau parasetamol yang juga dikenal sebagai asetaminofen. Steroid juga bermanfaat, demikian pulalidokain kental.] Aspirin dapat bermanfaat pada dewasa. Tidak baik memberikan aspirin pada anak karena hal ini akan membuat mereka lebih mungkin mengalami Sindrom Reye.

2.4.3 Obat antibiotik

Penisilin V adalah antibiotik yang paling sering digunakan di Amerika Serikat untuk sakit tenggorokan akibat Streptokokus. Antibiotik ini banyak digunakan karena aman, bekerja dengan baik, dan tidak mahal (tidak menghabiskan banyak uang). Amoksisilin biasanya digunakan di Eropa. Di India, orang lebih berisiko menderita demam reumatik. Karena itu, suatu obat disuntikkan yang disebut benzatin penisilin G merupakan terapi yang biasa diberikan. Antibiotik menurunkan rata-rata lama gejala. Rata-rata lama gejala adalah tiga hingga lima hari. Antibiotik menurunkan hal ini sebanyak sekitar satu hari. Obat-obat ini juga mengurangi penyebaran penyakit. Obat-obat ini terutama digunakan untuk mencoba mengurangi komplikasi yang jarang. Ini mencakup demam reumatik, ruam, atau infeksi.[18] Efek baik antibiotik harus seimbang dengan kemungkinan efek sampingnya. Terapi antibiotik mungkin tidak perlu diberikan pada seorang dewasa sehat yang mengalami reaksi buruk terhadap obat. Penggunaan antibiotik pada sakit tenggorokan akibat Streptokokus lebih sering dibandingkan dengan perkiraan tingkat kejadian penyakit yang diharapkan. Obat eritromisin (dan obat-obat lain, yang disebut makrolid) harus digunakan pada orang yang mengalami alergi berat terhadap penisilin. Sefalosporin dapat digunakan pada orang dengan alergi yang lebih ringan. Infeksi streptokokus juga dapat menyebabkan pembengkakan ginjal (glomerulonefritis akut). Antibiotik tidak mengurangi kemungkinan terjadinya kondisi ini. (Panji, K. 2007.)
2.4.4        Makanan bernutrisi yang dapat menyembuhkan sakit tenggorokan
a.       Pisang
Teksturnya yang lembut membuat pisang sangat mudah ditelan, termasuk bagi orang yang sedang radang tenggorokan. Kandungan vitamin B6, kalium dan vitamin C yang terdapat di dalamnya akan membantu menyembuhkan sakit pada tenggorokan.
b.       Sup Ayam
Mungkin banyak dari Anda yang ketika kecil sakit tenggorokan diberikan sup ayam oleh ibunda tercinta. Ternyata sup ayam berfungsi sebagai anti peradangan dan mencegah virus yang masuk ke dalam tubuh. Tambahkan wortel, seledri, lobak, ubi jalar dan bawang putih dalam sop ayam untuk menambah khasiatnya.
c.       Jus Lemon dengan Madu
Campuran lemon dan madu akan meredakan sakit tenggorokan Anda dengan baik. Minuman ini juga mampu mendinginkan tenggorokan dan meredakan rasa sakit saat menelan.
d.      Telur
Protein yang terkandung di dalam telur akan membantu menangani peradangan dan rasa sakit pada tenggorokan. Masaklah menjadi telur dadar, dan ingat untuk tidak menambahkan bumbu apapun ke dalamnya. Namun, sebaiknya Anda hanya menggunakan putih telurnya saja.


e.       Teh Jahe atau Teh Madu
Selain merupakan sajian yang lezat, teh jahe atau teh madu bisa menjadi cara yang luas biasa untuk menangani tenggorokan gatal. Madu berfungsi melapisi tenggorokan dan dapat mencegah iritasi.
f.        Oatmeal
Oatmel yang kayak akan serat akan membantu dalam menurunkan kadar kolesterol buruk dalam tubuh. Makanan yang menjadi andalan bagi orang-orang dalam program diet ini memiliki kandungan protein yang berguna untuk memulihkan tubuh. Tambahkan pisang atau madu dalam semangkuk oatmeal, dan Anda akan merakasakan khasiatnya.
g.      Sage
Sage atau tumbuhan Salivia officinalis ini telah digunakan sebagai bahan ramuan obat sakit tenggorokan sejak jaman dulu. Sage yang kaya akan kandungan oksigen, flavonoid dan asam fenolik ini dapat ditambahkan dalam secangkir teh hangat.
h.      Pasta Gandum
Pasta yang berbahan dasar gandum penuh dengan gizi, serat, zat besi, dan vitamin B1, B2, B3 dan E ini dapat mempercepat penyembuhan radang tenggorokan. Rebus sampai benar-benar matang pasta gandum Anda, kemudian tambahkan saus rendah lemak untuk menambah selera makan.
i.        Wortel Rebus
Wortel dapat menyembuhkan sakit tenggorokan Anda dengan kandungan gizi yang di dalamnya, tetapi mereka harus dikukus atau direbus terlebih dahulu. Wortel mentah hanya akan memperparah sakit tenggorokan karena teksturnya yang tidak lembut. Selain itu, wortel juga penuh nutrisi, seperti vitamin A, vitamin C, vitamin K, serat dan potasium.( Anonim. 2013.http://www.metrotvnews.com/lifestyle/read/2013/01/22/913/124869/6-Makanan-Penyembuh-Radang-Tenggorokan. )


BAB III
PENUTUP
Radang (bahasa Inggris: inflammation) adalah respon dari suatu organisme terhadap patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi.
Sakit tenggorokan akibat Streptokokus disebabkan oleh suatu tipe bakteri yang disebut Streptokokus beta-hemolitikus grup A (SGA). Bakteri atau virus lain juga dapat menyebabkan nyeri tenggorokan. Seseorang menderita sakit tenggorokan akibat Streptokokus melalui kontak langsung dan erat dengan seorang yang sakit. Penyakit ini dapat lebih mudah menyebar apabila berada dalam lingkungan yang padat.
Streptococcus lebih ganas dari staphylococcus, yaitu Streptococcus pyogenes (beta sreptococcus) dan Streptococcus viridans (alpha streptococcus). Sebagian besar dari streptococcus hidupnya komensal. Banyak diantaranya yang menyebabkan infeksi-infeksi sekunder, misalnya pada penyakit diphtheriae. Pada orang sehat sering dijumpai streptococcus yang virulen, misalnya dalam kerongkongan, sedangkan dia sendiri tidak sakit (carier). Oleh karena sesuatu hal misalnya, streptococcus ini dapat menyebabkan penyakit : tonsillitis, scarlet fever, dll.
Pengobatan radang tenggorokan dapat dilakukan dengan cara-cara tradisonal maupun dengan menggunakan obat penghilang rasa nyeri maupun obat antiseptik. Beberapa makanan yang bernutrisi juga dapat mengilangkan atau menyembuhkan radang tenggorokan.







DAFTAR PUSTAKA
Ferdiaz, S, 1990. Mikrobiologi Pengolahan Pangan Lanjut( Buku 1 dan 2 ). PAU Pangan dan Gizi. IPB: Bogor.
Panji, K. 2007. Faringitis dan Cara Mengatasinya. Jakarta: Erlangga.
Santhy, K. Parwapira. 2006. Bakteri. Jakarta: Gramedia.
Susanti, M. 2009. Obat Herbal Khusus Sekolah Keprawatan. Jakarta: Elangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar